SEJARAH PENDIRIAN TPA SITI SULAIMAN SINUNUKAN III
Pada bulan November 2023, sejarah baru tercipta di Desa Sinunukan III, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal. Saat itu, Imam Afkiri, yang baru saja dilantik sebagai Kepala Desa Sinunukan III ke-5, mengawali masa jabatannya dengan langkah penuh keberkahan.
Setelah pelantikannya, beliau melakukan silaturahmi ke rumah Hj. Siti Syamsinar Harahap, yang akrab disapa Wak Siti, seorang tokoh masyarakat yang dikenal dermawan dan peduli terhadap kegiatan keagamaan.
Dalam pertemuan tersebut, Imam Afkiri menyampaikan niat baiknya untuk mendirikan tempat mengaji bagi anak-anak, yang kemudian diberi nama Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Siti Sulaiman Sinunukan III.
Mendengar niat mulia tersebut, Wak Siti menyambut dengan antusias dan bertanya dengan tulus,
“Pak Kades, mau berapa luas tanah yang dibutuhkan? Tapi jangan lama-lama ya, Wawak sebelum mati ingin lihat anak-anak mengaji di bangunan itu.”
Dengan penuh semangat, Imam Afkiri menjawab,
“Siap, Wak!”
Setelah kesepakatan itu, Imam Afkiri mengajak seluruh masyarakat Desa Sinunukan III dan sekitarnya untuk bersama-sama beramal dan berdonasi guna mendukung pembangunan TPA tersebut.
Gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat menjadi modal utama dalam mewujudkan cita-cita ini.
Berkat kerja keras dan niat tulus semua pihak, TPA Siti Sulaiman Sinunukan III akhirnya berdiri megah dengan ukuran bangunan 8 x 12 meter.
Tanah tempat berdirinya bangunan tersebut secara resmi dihibahkan oleh Hj. Siti Syamsinar Harahap kepada pengurus TPA, sebagai wujud kecintaannya terhadap pendidikan agama dan generasi Qur’ani.
Pada bulan Februari 2024, bangunan TPA Siti Sulaiman resmi digunakan untuk kegiatan belajar Al-Qur’an.
Saat ini, TPA tersebut telah memiliki 80 orang peserta didik yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran setiap hari.
Para pengajar atau ustaz/ustazah menerima honor dari sumbangan sukarela orang tua murid, serta dukungan tambahan dari insentif program “Guru Magrib Mengaji” yang diberikan oleh Pemerintah Desa Sinunukan III.
Kini, TPA Siti Sulaiman Sinunukan III menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam di desa tersebut.
Keberadaannya tidak hanya menjadi tempat anak-anak belajar membaca dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga sebagai wadah pembinaan akhlak, disiplin, dan kecintaan terhadap ajaran Islam.
Semangat dan ketulusan para pendiri, khususnya Imam Afkiri dan Hj. Siti Syamsinar Harahap, menjadi teladan bagi masyarakat.
Mereka telah membuktikan bahwa dengan niat yang baik, kerja sama, dan keikhlasan, sebuah cita-cita mulia dapat terwujud menjadi kenyataan.
“TPA Siti Sulaiman Sinunukan III — Cahaya Ilmu, Cahaya Iman, dan Cahaya Harapan bagi Generasi Qur’ani Desa Sinunukan III.”
Komentar
Posting Komentar